Titian Foundation

Batik Cantik di Thomas’s Battersea Preparatory School

Selama berabad-abad lamanya, kerajinan tradisional ini menyebar di seluruh kepulauan Indonesia, berkembang menghasilkan motif regional beragam yang dipengaruhi oleh adat istiadat, kepercayaan, dan cerita rakyat setempat. Berbagai motif dan warna cerah dari batik pun berfungsi sebagai sarana warisan budaya yang menyimpan banyak cerita. Batik terus berkembang sebagai bentuk seni yang dirayakan, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menginspirasi seniman di seluruh dunia.

Di Bayat, Klaten, ada banyak pengrajin batik, tetapi seiring waktu, minat terhadap batik menurun. Namun, beberapa anak muda/alumni Titian Foundation yang mengejar karier di bidang batik terus berdedikasi untuk menjaga warisan budaya mereka. Para seniman batik ini, berikut dengan karya mereka, menginspirasi proyek yang dijalankan oleh Thomas’s Battersea Preparatory School.

Perjalanan pembelajaran ini disesuaikan dengan tahap perkembangan para siswa, dibagi menjadi bagian Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas. Di Sekolah Dasar, para pembelajar muda mengeksplorasi pola yang terinspirasi dari batik menggunakan pastel minyak pada kertas cat air, yang berujung pada pembuatan pembatas buku yang dipersonalisasi. Sementara itu, mereka bekerja sama pada instalasi ikan berpola warna-warni yang tersusun rapi, menunjukkan kerja tim dan kreativitas mereka. Siswa Sekolah Menengah menjelajahi lebih dalam teknik batik, bereksperimen dengan gutta pada tas kain untuk mendesain pola unik. Upaya kolaboratif mereka menghasilkan karya yang mencolok pada kanvas, melambangkan kesatuan di tengah keberagaman.

Untuk siswa Menengah Atas berfokus pada aplikasi praktis saat mereka mendesain tempat pensil yang dipersonalisasi menggunakan gutta. Selain itu, mereka merangkul metode batik tradisional, menggunakan lilin dan canting pada potongan sutra, yang kemudian diwarnai dan dipajang sebagai instalasi gantung. Melalui kegiatan individu dan kolaboratif, siswa tidak hanya mengasah keterampilan seni mereka tetapi juga membudayakan kerja tim, kreativitas, dan apresiasi budaya. “Beautiful Batik” melayani sebagai dedikasi sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang kaya dan beragam yang menciptakan pertumbuhan individu dan juga koherensi komunitas.

Merupakan sebuah kehormatan bagi Titian untuk memiliki kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang budaya batik kepada siswa Thomas’s Battersea melalui berbagai pencapaian/karya alumni Titian. Sungguh membanggakan melihat nama-nama alumni Titian yang terpampang di sebuah instalasi seni: Anitasari (Gen 2), Rekna Indri (Gen 5), Rizky (Gen 6), Andi (Gen 3), Hesti (Gen 4), Putri Danis (Gen 2), dan Suryanti (Gen 2).

Bagaimana perasaan para siswa tentang kegiatan ini? Apa yang mereka dapatkan dan apakah ada momen unik selama acara ini?

Ella: Dari anak paling muda hingga yang paling tua, semua mencobanya. Ini benar-benar menyatukan semua orang yang terlibat, sebuah pengalaman belajar baru bagi semuanya. Mereka sangat menikmati elemen praktisnya dan terdapat semangat yang begitu nyata selama minggu tersebut. Para siswa benar-benar kagum dengan keahlian para anak muda di Bayat! Mereka mengalami momen yang fantastis dan mereka juga menyadari akan nilai-nilai sekolah kami, yaitu “pemberi bukan penerima.” Mereka menunjukkan bahwa mereka merasa beruntung berada di lingkungan sekolah mereka dan sangat memikirkan tentang para anak muda di Indonesia. Sebuah momen indah terjadi selama “Batik Drop-in Workshop”, ketika seorang anak membawa kakek dan nenek mereka untuk ikut mencoba. Melihat pengetahuan dibagi melintasi tiga generasi adalah sesuatu yang benar-benar istimewa.


Apa pendapat Anda tentang proses atau hasil instalasi seni ini, terutama dari perspektif Anda sebagai guru seni?


Ella: Saat saya merenungkan proyek ini, saya paling senangi adalah rasa kebersamaan di dalam komunitas yang bisa diciptakan melalui praktik seni. Melihat seorang siswa di tahun ketiganya yang berbagi pengetahuan dan keahliannya dengan seorang orangtua atau kakek neneknya, pastinya menunjukkan kekuatan seni. Mempelajari keterampilan baru adalah sebuah privilese dan menghabiskan waktu untuk melatih dan membagikan keterampilan tersebut membangun komunitas pada tingkat yang lebih dalam. Membuat seni tidak hanya baik untuk jiwa tetapi juga memberikan kebebasan kepada orang; baik itu kebebasan dari stres harian kehidupan atau kebebasan finansial yang meningkat. Saya merasa masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mendukung karya Titian dan dengan demikian mendukung para anak muda di dalamnya. Siapa yang tahu langkah selanjutnya akan seperti apa? Saya merasa sangat berterima kasih kepada Titian Foundation atas kebaikan mereka dengan memberi kami sumber daya untuk membuat proyek ini terjadi. Saya berharap kita bisa bekerja sama lagi di masa depan. Sebagai seorang seniman serta pendidik, saya sudah sangat bersemangat untuk menggunakan teknik batik juga untuk praktik saya sendiri.

Facebook
Twitter
WhatsApp
The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability
The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability The Key to Everything Titian Does is Sustainability